Saat bertemu seseorang otomatis kita
akan menilai. Itu bukanlah suatu hal yang salah karena otak kita berfikir
sendiri tanpa diperintah. Ntah dari fisik, cara berbicara, berpakaian. Aku terlalu
mudah menilai orang bahwa orang itu baik, dan pada akhirnya kecewa.
Meskipun aku
tdk pernah menilai seseorang secara negative dari pertemuan pertama. Aku agak
menyesal dengan yang namanya menilai.
Kayak pas cerita ‘Mah, xxx baik banget
deh orangnya.’ Dan beberapa minggu setelah itu, aku menyadari bahwa xxx
tidaklah sepenuhnya baik. Dan itu berulang ga hanya sekali dua kali tiga kali bahkan empat kali. Hal ini membuatku
belajar banyak. Ayo coba bayangkan, bagaimana jika ada orang yang menilai buruk
seseorang, dan ternyata orang itu baik atau tdk seperti yang diduga, Nyesel
emang ga gitu keliatan tp batin kan ga bsa dibohongin J
Jadi, biarlah
pikiran ini tetap berfikir netral. Negatif pasti salah, tapi terlalu positif
atau expektasi terlalu tinggi menurutku juga salah.
‘ga ada manusia
yang sempurna Ra, kelebihan dan kekurangan itu kayak sisi mata koin yang selalu
berdampingan' . Expektasi yang berfikir bahwa ia baik sekali ini yang terkadang membuat aku kecewa.
Disaat ia hadir dengan kelebihannya, ia
juga datang bersama kekurangannya. Yang diperlukan hanya pengertian dan nerima.
Ngerti bahwa, orang tua; sahabat ; keluarga ; pasangan ; rekan kerja hadir
dengan sisi mata koin tersebut’ buat apa, biar hidup bisa lebih damai, itu aja
sih. Dan kita juga hadir dengan kelebihan dan kekurangan kita’
Berusaha hebatlah memaklumi orang
sekelilingimu, meskipun kau terus memperbaiki diri semoga orang sekelilingmu
juga memaklumi kekuranganmu dan terus mencintaimu.
Make it simple :D
No comments:
Post a Comment