Wednesday, December 25, 2013

Aku (benci) menilai.

Saat bertemu seseorang otomatis kita akan menilai. Itu bukanlah suatu hal yang salah karena otak kita berfikir sendiri tanpa diperintah. Ntah dari fisik, cara berbicara, berpakaian. Aku terlalu mudah menilai orang bahwa orang itu baik, dan pada akhirnya kecewa.
Meskipun aku tdk pernah menilai seseorang secara negative dari pertemuan pertama. Aku agak menyesal dengan yang namanya menilai. 

Kayak pas cerita ‘Mah, xxx baik banget deh orangnya.’ Dan beberapa minggu setelah itu, aku menyadari bahwa xxx tidaklah sepenuhnya baik. Dan itu berulang ga hanya sekali dua kali tiga kali bahkan empat kali. Hal ini membuatku belajar banyak. Ayo coba bayangkan, bagaimana jika ada orang yang menilai buruk seseorang, dan ternyata orang itu baik atau tdk seperti yang diduga, Nyesel emang ga gitu keliatan tp batin kan ga bsa dibohongin J

Jadi, biarlah pikiran ini tetap berfikir netral. Negatif pasti salah, tapi terlalu positif atau expektasi terlalu tinggi menurutku juga salah.

‘ga ada manusia yang sempurna Ra, kelebihan dan kekurangan itu kayak sisi mata koin yang selalu berdampingan' . Expektasi yang berfikir bahwa ia baik sekali ini yang terkadang membuat aku kecewa.

Disaat ia hadir dengan kelebihannya, ia juga datang bersama kekurangannya. Yang diperlukan hanya pengertian dan nerima. Ngerti bahwa, orang tua; sahabat ; keluarga ; pasangan ; rekan kerja hadir dengan sisi mata koin tersebut’ buat apa, biar hidup bisa lebih damai, itu aja sih. Dan kita juga hadir dengan kelebihan dan kekurangan kita’

Berusaha hebatlah memaklumi orang sekelilingimu, meskipun kau terus memperbaiki diri semoga orang sekelilingmu juga memaklumi kekuranganmu dan terus mencintaimu.


Make it simple :D

No comments: