Saturday, February 22, 2014

Management Waktu

Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku bilang sama mama. “Ma, kenapa sehari Cuma ada 24jam yah, kok Ara ngerasa kurang yaa” ..

Waktu pembahasan sama teman organisasi, ada beberapa anggota yang sangat sibuk dengan kuliahnya. Dan seorang sahabat berkata “Belum bisa management waktu tuh”
Seketika aku langsung diam dan  berfikir, permasalahannya adalah dimanagement waktu bukan dijam yang sudah Tuhan kasih.

Yup, sejak saat itu aku mulai mengatur kembali dan me-list waktu yang kuhabiskan. Kemana saja larinya jam-jam berharga tersebut. Tau banyak abis dimana dan kurang produktif lalu coba dicut.

Lalu yang kulakukan adalah merevisi aktivitas, biasanya aku mengerjakan sesuatu ketika pulang kantor, hingga larut dan bangun pagi sekedar untuk ibadah dan siap-siap kerja. Sekarang aku mulai mencoba untuk lebih produktif dipagi hari, bangun lebih awal dan tidur lebih cepat.

Melakukan kegiatan yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Contohnya jika ada pesanan kue, sambil proses masaknya, aku sambil setel TV dan mendengar berita berita terbaru. Jadi orderan beres, dapet info terbaru juga.

Membaca buku atau tidur dalam bus transjakarta. Aku menghabiskan buku-buku yang kubaca dalam bus, karena ketika sampai rumah godaan kasur dan laptop terasa lebih berat dibanding godaan buku. Selain itu juga terkadang tidur, jadi sampai rumah udah seger dan bisa melakukan hal lainnya.

Mengurangi aktivitas lain yang menyita waktu. Banyaaaaakk banget aktivitas dalam hidup, tapi ketahui apa yang menjadi tujuan dan fokuslah disana. Terus kegiatan lainnya? Boleh lah. Tapi pastikan porsi tujuan hidupnya lebih banyak drpada selingan tersebut.

Jika aku mengingat kebelakang, waktu semeseter 5 aku pernah freelance , nah karena aku tau waktu yang ku punya berkurang karena terpakai untuk kerja. Aku selalu mengerjakan tugas kuliah, pada hari yang sama ketika tugas itu diberi. Sehingga aku gak pernah keteteran. Temanku yang hanya ada 3 jadwal mata kuliah dalam seminggu pada akhirnya menyalin tugasku. 

Kenapa?
Karena menurutku semakin sedikit waktu yang tersisa, semakin bijak juga kita mengaturnya. Tapi jika waktu luang terlalu banyak, aku beranggapan bahwa yaa, kan masi bisa dikerjakan nanti.


beberapa hal ini sudah kulakukan secara rutin, tentu saja masih banyak step lain yang bisa dilakukan juga. Dan pada akhirnya statement “kenapa sehari hanya 24 jam” ga pernah boleh terucap lagi,karena waktu yang ada udah dimanfaatin sebaik-baiknya , jadi 24 jam sudah cukup kok 

2 comments:

Unknown said...

KerON nih....you can do it Ara

Nadyaara said...

Terima kasih mas Andy. amiin doakan yah mas. terima kasih sudah mau menjadi guruku yah mas :)