Sunday, February 26, 2012

Tuhan sembilan senti

mungkin agak telat, hehe.. tapi gapapa yah, aku suka banget sama tulisan ini .. kayak seperti yang aku rasain saat ini yang ga bisa gue tuangin , betapa kurang sukanya aku sama rokok. hehe.. mungkin ga semua perokok menjadikan rokok sebagai Tuhannya, tapi sebagian dari mereka bertindak sepert itu.

Tuhan Sembilan Senti

Oleh: Taufiq Ismail

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok, tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok.

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok.

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im sangat ramah bagi perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok.

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah…ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok.

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok.

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok, tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok.

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita.

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran, di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok.

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok.

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling menularkan HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya. Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di kantor atau di stop-an bus, kita ketularan penyakitnya. Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS.

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia, dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu, bisa ketularan kena.

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok.

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis, turnamen sepakbola mengemisngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok.

Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok merokok.

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im sangat ramah bagi orang perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok.

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita.

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.

Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil, sembilan senti panjangnya, putih warnanya, kemana-mana dibawa dengan setia, satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya.

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan, cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok.

Laa taqtuluu anfusakum. Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu, sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan.

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu, yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai terbatuk-batuk.

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok. Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas.

Lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat di bawah korban narkoba.

Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan celana, dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna, diiklankan dengan indah dan cerdasnya.

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri, tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini.

Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.


foto dari sini dan sini

rokok itu ga sehat, rokok itu buang-buang uang, perokok itu bau, perokok itu !@#$%^&* ( bayangin aja temenku bela2in pulang jalan kaki, karena uangnya abis . lebih rela beli rokok dibanding naik angkot) .. haha ketawa aja deh..

Tuesday, February 21, 2012

Nikah muda

satu tahun belakangan ini, aku abis kena sedikit dampak dari sodaraku yang nikah muda.
dia sepantar sama aku, dari kecil cuma dia satu-satunya sodara aku yang seumur dan kita selalu bermain bareng, permainan favorit kita adalah barbie , poly pocket , orang-orangan , dan entlek2 (ini cuma aku sama dy yang tau maksudnya)hahaha..
waktu dia udah mulai sibuk sama pernikahannya aku seneeeng banget , di umur 20 tahun dia bakalan nikah sama soulmate nya =) .. tapi jujur , aku jadi pengen nikah juga. hahaha
ditambah lagi , adeknya sahabat abang aku nikah juga dan dia kelahiran taun 92 , hiks.. makin pusing , haha.
ditambah lagi ada artis yang nikah muda, makin pengen nikah. hahaha

menurutku kalo mau nikah muda itu, yang pasti ga bisa seumur. cowo harus lebih tua , paling ga cowonya udah cukup mapan ditempat kerjanya.
apa sih untung ruginya nikah muda? versi aku yaaa
(+) nya:
> terhindar dari zina , yaa lebih baik saat memang sudah mampu fisik dan mental langsung nikah aja , daripada mendekati zina. nikah muda tentu aja benar-benar menghidari zina. dan ini sangat baik menurutku..
> bisa ngeliat anak sampai anaknya gede, karena dengan nikah muda berarti umur kita dan anak kita ga terlalu berbeda jauh, paling gak 20 tahun. haha
> banyak pahala yang didapat saat menjadi seorang isteri ataupun suami. nikah kan juga termasuk salah satu bentuk ibadah kepada Allah kan? =)
> waktu ke gramed aku liat beberapa judul buku tentang istimewanya nikah , dan salah satunya yang bikin aku pengen makin cepet nikah ada yang judulnya gini "Masuk surga lebih mudah dengan menikah" , hmm... hahaha
> ngeringanin beban orang tua. oke oke , anak memang bukan beban bagi orang tua tentunya. tapi tanggung jawab orang tua otomatis akan lepas dan berpindah tangan kepada suaminya. nyokapku pernah bilang gini "kalo udah nikahin anak permpuan , rasanya lega pastinya"
>bisa ngedesain rumah sendiri, punya peraturan sendiri untuk anak2nya. saatnya untuk menjadi apa yang kita mau dalam kehidupan. hehe. misalnya ada peraturan orangtua yang menurut kita kurang relevan , nah bisa kita didik anak kita dengan peraturan yang menurut kita cocok. jangan peraturan deh nyebutnya kayak sekolah aja, haha.. mungkin lebih enak kalo disebut norma keluarga
> dan masih banyak lagi, yang mungkin ga bisa  dijabarin satu-satu =)

(-) nya :
> fokus utama ya kalau bisa sama urusan rumah tangga. karier , kesenangan, hobby bakalan terkikis porsinya saat menikah, terutama saat si kecil hadir =D
> bagi perempuan yang menikah terlalu muda, kurang baik. soalnya aku pernah baca penelitian berhubungan dan melahirkan terlalu muda itu kurang baik karena masih ada organ tubuh terutama daerah perempuan yang belum matang
> banyak kantor yang memberi persyaratan ketika bekerja berstatus "single"
> ya ga bisa sebebas dulu, saat masih single . bisa ini itu ; bisa kesana kesini ; bisa nangkring nongkrong ; haha. tapi kalau dapat suaminya asik , mungkin banyak kebebasan.. sotoii, wkwkwk
> saat berstatus "isteri orang" , walau masih muda bakal ngerasa lebih tua dibanding teman yang seumur namun masih single . entah secara naluri atau gimana , tapi yang pasti pemikirannya bakal jauh kedepan dan udah mikirin segala macem.

semua yang dipilih, apapun pasti ada enak dan ga enaknya ; postif dan negatifnya .. tergantung kita ngejalaninnya ; mengatasinya aja agar tercipta keluarga harmoni.

satu hal lagi yang bikin aku pengen nikah adalah iklan sariwangi, yang menurut ku so sweetnya luarbiasa.

sedikit tips dari orangtua :
- dari nyokapnya sahabat aku ; cari pasangan yang bisa diajak ngobrol,diajak diskusi bareng. karena nanti kalo nikah mau ngobrol sama siapa lagi, masalah rumah tangga kita. (kayak iklan sariwangi nih, haha)
- dari bokapnya sahabat aku ; cari pasangan jangan cuma dari yang agamanya bagus, keliatannya soleh. tapi liat gimana dia menyelesaikan masalah , dewasakah dia?. jangan cuma rajin ibadah, tapi kalo marah atau ada masalah lempar-lempar barang , maen tangan , berkata kasar. sereemm ya
- dari nyokapku ; setiap orang butuh space. ga semua hal perlu diceritain sama pasangan. privacy harus tetap ada , agar tetap terjadi keharmonisan keluarga.. selain itu nyokap aku juga pernah ngomong , sebagai wanita kita harus mandiri. jangan bergantung dari uang suami, kita ga tau bakal dapet suami macem apa. jadi secara finansial kita harus mampu membiayai hidup kita sendiri =) agar tetap bisa ambil keputusan sendiri dan membantu suami saat suami jatuh.


           nih ada foto sepupuku lagi cium tangan sama suaminya

jadi, siapa yang mau nikah muda?? angkat tangan.... =D

ketika bingung menghadang

akhirnya aku milih keuangan , untuk konsentrasi aku.
ga tau aku nya sok kepinteran atau gimana, hahaha. bismilah aja , ntah kenapa aku masih percaya sama kata-kata " dimana ada kemauan , disitu ada jalan" atau "percaya sama kemampuan sendiri"//
jujur sampe detik terakhir aku masih bingung, antara konsen keuangan atau pajak, audit udah dicoret duluan dari daftarku. ehehe..

satu pesan aja sih, mungkin bisa berguna buat teman- teman. sayang nya aku inget ini telat banget emang ingetnya, dulu aku sering pake kata2 ini saat gue bingung mau milih sesuatu... ketika bingung, biasanya aku bilang gini ke diriku  " tujuan tiap orang itu beda, jadi jangan tanya apa yang harus lo lakuin sama orang lain, ra !" ..
misalnya gini, aku bingung mau kerja dimana, mungkin orang yang emang pgn kerja tapi nyantai aja pasti dia nyaraninnya "dikantor kecil aja, yang ga terlalu sibuk" bakalan beda sama orang yang emang passion buat kerjanya besar " KAP aja, atau big4, enak tuh jenjang kariernya " , trus abis dapet saran biasanya orang bakalan makin bingung. ya jelas beda kan tujuan hidup orang?.
jadi kalo bingung, ya sebenarnya jawabannya ada didiri kita sendiri =)
pikirin apa yang jadi tujuannya, saat aku yakin sama tujuanku, sesulit apapun aku bismilah aja. Allah pasti nolong hambanya yang udah berusaha kan? =)
saat aku pikirin dan aku tau banget apa yang jadi tujuanku, aku sadar aku udah tau apa yang harus aku pilih. =) BISMILAH BUAT SEMESTER ENAM

Friday, February 10, 2012

harus giimana?

sekarang aku lagi sp. pas lagi belajar diperpustakaan, hari selasa kemarin(rabunya uts sp soalnya), pada heboh tuh nilai semester lima uda bisa dibuka, awalnya aku ga mau buka. ntar aja maksudnya abis uts biar tenang. ahahaa. tapi buka aja deh, pas aku buka jeng jeng udah pending lagi. gimana mungkin sampai hari ini aku belom tau nilai gue,sementara temen2 yang lain udah, coba? (haha lebaiiii) . ya Allah, gimana nilai2 ara yah.

abis ambil khs, berarti aku harus ketemu dosen pa dan input semester enam.
dan sampai saat ini aku sendiri masih bingung penjurusan apa yang bakal gue ambil?.
KEUANGAN apa AUDIT apa PAJAK?
BINGUUUUNG, walaupun penjurusan ini cuma dua semester, bagi aku tetep aja bingung. karena skripsiku nanti tergantung sama jurusan yang aku ambil..
bismilah aja sama kemampuan aku, aku yakin kalo aku mau berusaha aku pasti bisa. mungkin aku ga sepinter orang2 tapi aku bakal tetep berusaha, sebaik mungkin..
semoga ini tahun terakhir aku berjibaku di kampus aku tercinta =) amin
semoga minggu depan , saat saat hectic aku. aku bisa berfikir jernih dan ga panikan.